BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Renungkanlah,,

Cari Blog Ini

Ahad, 28 Jun 2009

Tips menjadi murabbiah sukses

Assalamualaikum,,,


buku ini pernah diperkenalkan oleh akhawat ana supaya ana memilikinya atau meminjamkan buku ini daripada akhawat yang lain,, ana juga telah mendapat sepucuk surat ajakan dari seorang junior ana yang mana beliau cuba memperomosikan kepada semua sahabat ana semasa di dalam halaqah, tetapi ana begitu bertuah sekali selepas setiap dari ahli halaqah mempromosikan buku yng pernah di bedah atau dibaca. Murabiah ana menyuruh supaya memberikan kertas atau bertukar -tukar kertas tersebut supaya mereka membacanya bersama buku yang pernah di baca oleh akhawat. Ana tak sangka buku tersebut yang ana dapat tajuknya ialah seperti di bawah.. untuk memngetahui sedikit sebanyak berkaitanya,, jom,,kita baca,, ana ambik dari dakwah info.com semoga kita sama2 membekalkan diri kita dengan tsaqafah dan dan bersedia menjadi murabiah sukses.. amien



Pendahuluan


“ Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. “

( QS. 21 : 107 )


Allah mewajibkan setiap muslim berdakwah, agar mantap merealisasikan misi keberadanya dimuka bumi.

“ Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah ( manusia ) mengerjakabn yang baik dan cegahlah ( mereka ) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”

( QS. 31 : 18 )


“ Siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkata, “ sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?”

(QS. 41 : 33 )


Untuk berdakwah, kita perlu memahami tahapan da’wah. Secara umum, ada 2 tahapan da’wah, yakni da’wah umumj

( ‘ammah ) dan da’wah khusus ( khoshshoh ). Da’wah ammah adalah da’wah yang ditujukan kepada masyarakat umum tanpa adanya hubungan yang intensif antara da’i ( orang yang berdakwah ) dan mad’u ( orang yang di da’wahi ). Follow up ( kelanjutan) dari da’wah ammah adalah da’wah khoshshoh. Yakni da’wah kepada orang-orang terbatas yang ingin bersungguh-sungguh mengamalkan islam. Hubungan antara da’i dan mad’u berlangsung intensif pada da’wah khoshshoh. Umumnya, mad’u pada dakwau ini dikumpulkan dalam kelompok-kelompok kecil berjumlah 3-12 orang yang disebut dengan halaqah ( lingkaran ). Didalam halaqah inilah murrobi ( Pembina ) berada. Murrobi adalah seorang da’i yang membina mad’u dalam halaqah. Ia bertindak sebagai qiyadah ( pemimpin ), ustadz ( guru ), walid ( orang tua ), dan shohabah ( sahabat ) bagi mad’unya. Peran multi fungsi itu menmyebabkan seorang murrobi perlu memiliki berbagai macam ketrampilan, antaras lain ketrampilan memimpin, mengajar, membimbing, dan bergaul. Mencetak murrobi sukses bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa kendala yang menghadang.


Kendala tersebut dapat dikelompokan dalam 3 bagian :

1. Kendala kemauan

yakni kendala berupa belum munculnya kesadaran dan motivasi yang tinggi dari sebagian kita untuk menjadi murrobi

2 Kendala kemampuan

yakni kendala berupa minimnya pengetahuan dan pengalaman menjadi murrobi.

3 Kendala kesempatan

Yakni kendala ketiadaan waktu dan kwesempatan untuk menjadi murrobi.

Mestinya, berbagai kendala tersebut dapat di atasi dengan kekuatan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Tanpa kekuatan iman dan taqwa, obsesi menjadi murrobi sukses menjadi musykil dilakukan.


Selain dengan iman dan taqwa, untuk mengatasi berbagai kendala itu kita juga harus menyadari beberapa keutamaan menjadi murrobi, diantaranya :

1. Melaksanakan kewajiban syar’i

2. Menjalankan Sunnah Rasul

3. Mendapatkan pahala yang berlipat ganda

4. Mencetak pribadi-pribadi unggul

5. Belajar berbagai ketrampilan

6. Meningkatkan iman dan taqwa

7. Merasakan manisnya ukhuwah


Syarat Murrobi

Dalam membina mad’unya, ia perlu memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:

1. Memiliki pengetahuan tentang islam sebagai minhajul hayyah ( metode hidup ), khususnya menguasai kurikulum halaqah ( yang biasanya dibuat oleh jama’ah )

2. Mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf arab, meskipun tingkat dasar.

3. Tidak terbata-bata dalam membaca Al Qur’an.

4. Mempunyai klemampuan mengorganisir

5. Mempunyai kemampuan merespon dan menyelesaikan masalah

6. Mempunyai kemampuan menyampaikan ide dan pengetahuanya kepada orang lain

7. Berusaha menghiasi dirinya dengan akhlaq islami, khususnya akhlak seorang murrobi


Tugas dan Hak Murrobi

Sebagai pemimpin dalam halaqah, murrobi perlu memahami tugas-tugasnya. Tugas murrobi adalah :

1. Memimpi pertemuan

2. Mengambil keputusan dalam syuro’ halaqah.

3. Menasehati dan mengupayakan pemecahan masalah mad’u

4. Mempertimbangkan usulan dan kritik mad’u

5. Mengawasi dan mengkoordinir penghimpunan dan penyaluran infaq

6. Menghidupkan suasana ruhiyah, fikriyah dan da’wiyah dalam halaqah.

7. Membangun kinerja halaqah yang solid, sehat, dinamis, produktif dan penuh ukhuwah.

8. Memahami dan menguasai kondisi mad’u serta maningkatkan potensi mereka

9. Meneruskan dan mensosialisasikan informasi dan kebijakan jama’ah

10. Mengupayakan terealisasinya berbagai program halaqah dan jama’ah dalam lingkup halaqah

Untuk melaksanakan tugas tersebut, murrobi mempunyai hak untuk :

1. Didengar dan ditaati

2. Diminta pendapat

3. Dihargai dan dihormati

4. Mengajukan permintaan bantuan untuk melaksanakan tugas

5. Memutuskan kebijakan

6. Membentuk kepengurusan halaqah


Tujuan dan sasaran Halaqah

Tujuan tersebut dijabarkan dalam 4 sasaran halaqah, yaitu :

1. Tercapainya 10 muwashofat ( sifat-sifat ) tarbiyah

a. Aqidah yang bersih ( salimul aqidah )

b. Ibadah yang benar ( shohihul ibadah )

c. Akhlaq yang kokoh (matinul khuluq )

d. Penghasilan yang baik dan cukup (qodirul ‘alal kasbi )

e, Pikiran yang berwawasan ( mutsafaqul fikr )

f. Tubuh yang kuat ( qowiyul jism )

g. Mampu memerangi hawa nafsu ( mujahidu linafsihi )

h. Mampu mengatur segala uirusan (munazhom fi syu’unihi )

i. Mampu memlihara waktu (harisun ‘ala waqtihi )

j. bermanfaat bagi orang lain ( nafi’un lighoriihi )

2. Tercapainya ukhuwah islamiyah

3. Tercapainya produktivitas dakwah ( berupa tumbuhnya da’i dan murrobi baru )

4. Tercapainya pengembangan potensi mad’u

Bab 1

Tips Persiapan

1. Luruskan niat anda

“ Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada ( agama ) Allah dan tulus ikhlas ( mengarjakan ) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada 0rang-orang yang beriman pahala yang besar. “

( QS. 4 : 146 )

“ Siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkata, “ sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?”

(QS. 41 : 33 )

2. Jangan lupa mempersiapkan Materi

“ Da’i harus memiliki argument yang kuat untuk mendukung makna yang di utarakan dan hjarus memperhatikan kesesuaian argument dengan makna tersebut. Ia memiliki keluasan dalam memilih argument, sebab ayat-ayat Al Qur’an, hadits-hadits Rasul, sirah Nabawiyah yang harum, dan sejarah islam adalah argument yang kuat yang dapat digunakan untuk memperkuat pembicaraan.”

( Musthafa Masyhur )

3. Catat apa yang akan anda bicarakan dengan mad’u

“ dan hendaklah ia rapi dalam segala urusanya “

( Musthafa Masyhur )

4. Persiapkan fisik anda

“ Sesungguhnya badanmu memiliki hak atas dirimu”

( HR. Bukhari dan Muslim )

5. Tingkatkan kepercayaan diri anda

“ Janganlah kamu bersikap lemahy, dan janganlah ( pula )

kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi ( derajatnya ), jika kamu orang-orang yang beriman “

(QS. 3 : 139 )

6. Belajarlah jadi murrobi dengan mad’u yang derajatnya lebih ‘rendah’

“..dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang beriman. “

( QS. 26 :215 )

7. Siapkan materi cadangan

“ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi..’

(QS. 8 : 60 )

8. Simpan stock materi seperti dokumen berharga

“ Begitulah hendaknya seorang akh, ia selalu rapi dalam semua urusannya, dirumah, di tempat kerja, dan kantornya serta semua urusannya. “

( Musthafa Masyhur )

9. Sabarlah terhadap proses perkembangan mad’u

“ Dan kami jadiklan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.”

( QS. 32 : 24 )

10. Beri angka 10 di dahi mad’u

“ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”

( QS. 3 : 110 )

11. Yakin akan sukses membina

‘ Kami percata bahwa tabir yang memisahkan antara kami dan keberhasilan hanyalah keputusasaan.”

( hasan Al Bunna )

Bab 2

Tips meningkatkan kredibilitas dan wibawa

12. Tambah pengetahuan Anda

“ seorang da’i harus mengetahui berbagai persoalan agama, karena ia akan selalu menghadapi berbagai persoalan Agama dan penafsiranya yang dihadapi oleh para pendukungnya. Disamping itu perlu juga memiliki wawasan fakir islam agar dapat memandang semua persoalan dan kejadian dengan pandangan islam dan menghukumnya dengan kacamata islam.”

( Mustafa Masyhur )

13. Tambah pengalaman anda

“ Sesunguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah dimuka bumi dan perhatikanlah akibat orang-orang yanmg mendustakan ( rasul-rasul ) “

( QS. 3 : 137 )

14. Katakan tidak tahu,jika memang tidak tahu

“…sesungguhnya manusia itu umat zhalim dan umat bodoh.”

( QS. 33 : 72 )

15. Jangan terlalu banyak bercanda

“ Janganlah berbantah-bantahan dengan saudaramu, dan janganlah bersenda gurau dengannya. “

( HR. Tirmidzi )

16. Hafal beberapa ayat/hadits ‘favorit’

“ kaerenanya, al akh da’i harus selalu bersemangat membekali diri dengan ilmunya, menghafalkan ayat-ayat Al Qur’an dan hadits rasul, menelaah sirah Nabawiyah dan sejarah islam. Disitu ia mendapatkan bekal bagus yang dapat membantu da’wahnya.:

( Musthafa Masyhur )

17. Berikan informasi eksklusif

“..Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.”

( QS. 61 : 13 )

18. Jangan mau dibayar

“ kalau bukan karena murid, guru tidak akan mendapatkan pahala,janganlah anda meminta upah kecuali dari Allah ta’ala sebagaimana firman Allah mengisahkan Nuh as, :Wahai kaumku, akutidak meminta harta benda kepada kamu ( sebagai upah ) bagi seruanku. Upahku hanya dari Allah.” (QS. 11 : 29 ).”

( Imam al Ghazali )

19. Berikan keteladanan dengan kesederhanan

Pada hari di panaskan emas dan perak itu didalam neraka jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka ( lalu dikatakan ) keoada mereka: “ inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri. Maka rasakanlah sekarang ( akibat ) apa yang kamu simpan itu. “

( QS. 9 : 35 )

20. Hati-hati dalam berpendapat

“ Ucapkanlah perkataan kalian, tetapi jangan sam[pai syetan memperdaya kalian. “

( HR. Abu Daud )

21. Manfaatkan ketrampilan khusus anda

“..dan Dia meninggikan kamu atas sebagian yang lain bebrapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberika-Nya kepadamu..”

( QS. 6 : 165 )

22. Jaga bau badan anda

“ Rasullulah saw menyukai wewangian dan membenci bau yang tidak sedap.”

( Imam Al Ghazali )

23. Hati-hati dengan bau mulut anda

“ Rasullulah saw tidak makan bawang merah, bawang putih dan jenis makanan yang berbau tidak sedap.”

( Imam Al Ghazali )

24. Jangan banyak mengeluh didepan peserta ( selalu terlihat optimis )

“ Sesungguhnya manusia manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah…”

( QS. 70 : 19-20 )

25. Penuhilah janji anda

“..sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggung jawabanya.”

( QS. 17 : 34 )

26. Jangan Menjelek-jelekan mad’u didepan mad’u lain

“ Tahukah kalian apa itu ghibah? Mereka manjawab, Allah dan Rasul-Nya lah yang lebih mengetahui. “ Nabi saw bersabda, “ Kamu menyebut saudaramu dengan hal yang tidak disukainya. “ Ditanyakan, “ bagaimana jika apa yang aku katakan itu ada pada diri saudaraku itu? “ Nabi saw menjawab, “ jika apa yang kau katakan itu ada pada dirinya, maka sungguh kamu telah menggunjingnya, dan jika tidak ada pada dirinya maka sungguh kamu telah menyebutkan hal yang dusta tentang dirinya.”

( HR. Muslim )

27. Jangan suka mengumbar kemarahan

“ Siapakah yang kalian anggap perkasa? Kami menjawab, “orang yang tidak bias dikalahkan oleh siapapun. “ Nabi saw bersabda, “ Bukan itu,tetapi orang yang dapat mengendalikan dirinya pada saat marah,’

( HR. Muslim )

28. Jangan tegur mad’u didepan umum

“ Semua umatku dimaafkan kecuali orang yang blak-blakan.”

( HR Bukhari dan Muslim )

Bab 3

Tips menarik simpati Mad’u

29. Senyumlah!

“ Rasullulah saw adalah orang yang paling banyak senyum dan tertawa dihadapan para sahabatnya, karena mengagumi pembicaraan mereka dan melibatkan dirinya dengan mereka.”

( Imam Al Ghazali )

30. Hindari perdebatan

“ Tidakkah sesat suatu kaum setelah Allah menunjuki mereka kecuali karena mereka melakukan perdebatan.”

( HR Tarmidzi )

31. Sering-seringlah memuji mad’u

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah satu kaum mengolok-olokan kaum yang lain ( karena ) boleh jadi mereka ( yang di olok-olokan ) lebih baik dari mereka ( yang mengolok-olokan )..”

(QS. 49 : 11 )

32. Jika diundang mad’u, hadirlah

“ Andaikan aku diundang untuk menghadiri ( jamuan ) kikil ( tulang-tulang dan kaki), maka tentu aku mendatanginya dan andai dihadiahkan kepadaku kikil, tentu aku menerimanya. “

( HR Bukhari )

33. Jenguk mad’u jika tertimpa musibah

“ Siapa yang dikehendaki Allah mendapat kebeikan maka dia memberinya musibah.”

( HR. Bukhari )

34. Jangan sungkan meminta maaf, jika salah

“ Harta tidak akan berkurang karena sedekah, Allah tidak menambah kepada seseorang yang menambah kepada seseorang yang memaafkan kecuali dengan kemuliaan, dan tidaklah sesorang bersikap tawadhu’ melainkan Allah pasti mengangkat derajatnya.”

( HR. Muslim )

35. Sempatkan untuk ber ‘say hello’ melelui telekomunikasi

Demi dzat yang dirikiu berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk sorga sehingga kalian beriman dan kalian tidak beriman sehingga saling mencintai. Maukah kalian aku beritahukan tentang amal perbuatan yang apabila kalian lakukan pasti kalian saling mencintai? “ Para sahabat menjawab” Tentu wahai Rasullulah, “nabi saw bersabda, “ sebarkanlah salam diantara kalian.”

( HR. Muslim )

36. Katakan sesering mungkin ‘ I Love You’

“ Apabila salah seorang diantara kamu mencintai saudaranya,maka hendaklah ia memberitahukannya.”

( HR. Abu Daud dan Tarmidzi )

37. Berikan hadiah kepada mad’u

“ Hendaklah kalian saling memberi hadiah pasti kalian akan saling mencintai.”

( HR. Al Baihaqi )

38. Silaturahmi ke rumah mad’u

“ Siapa yang ingin dipanjangkan jejak pengaruhnya dan di luaskan rezekinya maka hendaklah ia menyambung kasih saying ( silaturahmi ). “

( HR. Bukhari dan Muslim )

39. Buatlah ‘setoran’ sebanyak mungkin

“…dan berbuat baiklah ( kepada orang lain ) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu…”

( QS. 18 : 77 )

40. Tempatkan diri anda sahabat mad’u

“…lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara..”

( QS. 3 : 103 )

41. Pandanglah wajah Mad’u

“ Penglihatanya ( Muhammad ) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak ( pula ) melampauinya.”

( QS. 53 : 17 )

42. Bantu kesulita keuangan Mad’u

‘ Tangan di atas ( membantu ) lebih baik dari pada tangan di bawah ( menerima bantuan)

( HR. bukhari dan Muslim )

42. Biasakan berjabat tangan dan memeluk mad’u

“ Sesungguhnya kaum muslimin apabila bertemu lalu berjabat tangan, maka dosa-dosa keduanya rontok.”

( HR. Abu Daud dan Tarmidzi )

43. Jangan menggunakan telepon atau SMS untuk menegur mad’u

“ Siapa yang menempatkan dirinya pada posisi yang mengundang tuduhan maka janganlah mencela orang yanmg berprasangka buruk kepadanya.”

( Umar bin Khatab ra )

44. Jangan memotong pembicaraan mad’u

“siapa yang menahan lidahnya pasti Allah menutup Auratnya…”

( HR. Ibnu Abu Dunya )

Bab 4

Tips memahami mad’u

46. Sempatkan waktu untuk mengobrol sebelum atau sesudah halaqah

“ Tahukah kalian kepada siapa api neraka diharamkan? “Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasulnya lebih mengetahui. “ Nabi saw bersabda, :kepada orang yang lemah lembut, mudah dan dekat.”

( HR. Tarmidzi )

47. Tanyai perkembangan Mad’u melalui temannya

“…Maka bertanyalah kepada orang-orang yang mengetahui..”

( QS. 16 : 43 )

48. Biarkan mad’u mengetahui diri anda.

“ Orang mukmin adalah cermin bagi sesam mukmin.”

( HR. Abu Daud)

49. Miliki kemampuan mendengar

“ Siapa yang berbicara dengan Rasullulah saw untuk suatu keperluan, maka beliau bersabar mendengarkan hingga orang itu selesai berbicara.”

( Imam Al Ghazali )

50. ‘Kencan’ diluar halaqah

“ Tidakkah dua orang mencintai karena Allah, melainkan orang yang paling dicintai Allah diantara keduanya ialah orang yang paling besar cintanya kepada saudaranya. “

( HR. Ibnu Hibban dan Al Hakim )

51. Lakukan acara perkenalan berkali-kali

“ Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa, bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. “

( QS. 49 : 13 )

52. Penuhi kebutuhan mad’u

“ Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan ( keimanan dan keselametan ) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. “

( QS. 9 : 128 )

Bab 5

Tips menumbuhkan solidaritas

53. Libatkan mad’u dalam pemecahan masalah

“…sedang urusan mereka ( diputuskan ) dengan musyawarah diantara mereka ..”

( QS. 42 : 38 )

54. Ajak mad’u dalam kegiatan anda

“ Murrobi harus mendidik binananya agar memahami cara beramal jama’I atau tabiat amal dalam sebuah jamaa’ah serta tuntutan-tuntutan dan syarat-syarat yang harus di penuhi, agar terjamin keselamatan dalam perjalanan, potensi tersatukan, dan produktifitas dapat di tingkatkan. “

( Musthafa Masyhur )

55. Buat atribut bersama

“Rasululah saw mamanggil para sahabatnya dengan nama julukan mereka, untuk menghormati mereka dan menarik simpati hati mereka, dan memberikan julukan kepada orang yang tidak memilikinya, sehingga orang tersebut dikenal dengan nama yang di berikan Beliau tersebut. “

( Imam Al Ghazali )

56. Terbukalah terhadap ide-ide baru mad’u

“ Murrabi harus membiasakan mereka untuk memberikan kontribusi, menyeru orang lain kepada Allh, menyampaikan berbagai pelajaran. Bahkan ia harus mengkader mereka untuk menjadi murrabi yang melakukan tugas seperti dia bagi binaan-binaan yang baru.”

( Musthafa Masyhur )

57. Jangan biarkan ada mad’u yang mendominasi

“ Sesunggunya Allh menyukai 0rang-orang yang berpereng dijalan-NYa dalam barisan yang teratur seperti suatu bangunan yang kokoh. “

( QS. 61 : 4 )

58. Beri mad’u kesempatan untuk menyatakan kritik

“ Sangat bermanfaat bila al akh murrobi memberi kesempatan kepada binaan untuk bertanya dan meminta penjelasan, meminta agar tiada seorang pun dari mereka menyimpan sesuatu yang mengganggu jiwanya tanpa berusaha meminta penjelasan tentangnya, dan memberi kesempatan kepada mereka untuk bertanya empat mata bagi yang menghendaki, agar tiada rasa tidak enak.”

( Mushtafa Masyhur )

59. Lakukan acara makan bersama

“ Rasullulah saw suka memberi makanan. “

( Imam Al Ghazali )

60. Tips meningkatkan kedisiplinan

“ Pada prinsipnya, barang siapa yang rajin dalam bekerja maka beruntunglah ia. “

( Hasan Al Banna )

61. Jika tidak hadir, beri tugas kepada mad’u

“ Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu ) Harun saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku. “

( QS. 29 : 32 )

62. Buat aturan sanksi dan jalankan secara konsisten

“ Hisablah dirimu sebelum kamu di hisab.”

( Umar bin Khatab )

63. Cegah kesalahan Mad’u sedapat mungkin

“ Termasuk pelik-pelik tugas menhajar , yaitui mencegah murid dari akhlaq tercela, dengan cara tidak langsung atau terang-terangan sedapat mungkin, dan dengan kasih saying bukan dengan celaan.”

( Imam Al Ghazali )

64. Maafkan kesalahan Mad’u

“ Jadilah engkau pemaaf…”

( QS. 7 : 199 )

65. Jangan sering dating terlambat

“ Al akh da’i harus bertanggung jawab atas waktu obyek da’wahnya. Karenannya, ia harus membiasakan diri hadir tepat waktu dan berusaha sekuat tenaga membnerikan bekal yang baik, sesuai dengan waktu yang tersedia.”

( Musthafa Masyhur )

66. Buat mereka agar taat kepada anda

“ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya ), dan ulil amri diantara kamu..”

( QS. 4 : 59 )

67. Jangan pilih kasih

“ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu..”

( QS. 4 : 135 )

68. Jangan bosan mentaujih kedisiplinan

“ Da’i tidak boleh mengulang pembicaraan seputar makna tertentu agar lebih tertanam dalam pikiran pendengar, jangan mempunyai anggapan bahwa menyebutkan sekali saja sudah cukup memberikan kejelasan dan kemantapan makna bagi orang yang diajak bicara. Sesungguhnya pengulangan itu memiliki faedah tersendiri, dan boleh berkreasi dalam gaya pemaparan saat pengulangan. Metode seperti ini dapat dilihat dengan jelas pada gaya bahasa Al Qur’an. “

( Mushtafa Masyhur )

69. Jangan sungkan menegur mad’u

“ Maka karena itu serulah ( mereka kepada agama itu ) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadanu.”

( QS. 42 :15 )

70. Tanyakan peserta yang tidak hadir secara terbuka

“ Sungguh, melihat seorang mondar-mandir didalam surga karena sebuah pohon yang pernah ditebanganya dari punggung jalan yang menganggu kaum muslimin. “

( HR. Muslim )

71. Jangan terlalu merasa berhutang budi terhadap mad’u

“ Cintailah kekasihmu seperlunya, karena bias jadi ia menjadi orang yang kamu benci di suatu hari. Dan bencilah orang yang kamu benci seperlunya, karena bias jadi ia menjadi kekasihmu suatu hari.”

( HR. Tarmidzi )

72. Berikan Tugas secara berangsur

“ Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat ( dalam Kehidupan ). “

( QS. 84 : 19 )

73. Jangan memberikan tugas terlalu banyak

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya…”

( QS. 2 : 286 )

74. Jangan terlalu sedikit memberikan tugas

“ Amal agama yang paling disenangi oleh Rasullulah saw adalah yang dikerjakan secara terus-menerus oleh pelakunya.”

( HR. Bukhari )

75. Beri tugas secara adil, termasuk kepada mad’u yang pernah gagal melaksanakan tugas

“ Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berlaku adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat dengan taqwa.”

(QS. 5. 8 )

76. Buat evaluasi Yaumiah

“ Orang mukmin selalu mengevaluasi dirinya. Ia menghisabnya karena Allah. Hisab akan menjadi ringan bagi 0rang-orang yang telah menghisab diri mereka sendiri, dan akan menjadi berat pada hari kiamat bagi orang-orang yang mengambil perkara, dan akan menjadi berat pada hari kiamat bagi 0rang-orang yang mengambil perkara ini tanpa musahabah. “

( Al-Hasan )

77. Dekatkan diri anad akepada Allah

“ Hai orang-orang yang beriman, brtaqwalah kepada Allh dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.”

( QS. 5 : 35 )

78. Berwudhulah sebelum mengisi halaqah.

“ sesungguhnya umatku akan diseur pada hari kiamat dalam keadaan bersih dan bercahaya karena bekas-bekas wudhunya, maka barang siapa yang bisa memanjangkan cahayanya maka hendaknya dia melakukanya.”

( Muttafaq’alaih )

79. Lakukan sholat fardu berjamaah

“ sholat jama’ah itu lebih utama dari sholat sendirian dengan dua puluh tiga derajat.”

( Muttafaq’alaih )

80. Lakukan doa bersama

“ Apabila seorang mendoakan saudaranya dari jauh, maka malaikat berkata, ‘Dan bagimu seperti itu juga.”

( HR. Muslim )

Bab 9

Tips Mendinamiskan system Halaqah

81. Miliki kemampuan komunikasi

“…Dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.”

( QS. 4 : 63 )

82. Buat ‘repot’ mad’u

“ Sering kita jumpai seorang da’i berdakwah, pada saat yang sama dia juga seorang murrobi yang menyeleksi para aktifis yang ada dibawahnya, dan pada saat yang bersamaan dia melakukan amal dan tanfidz sekaligus.”

( Hasan Al Banna )

83. Buat agenda acara khusus untuk infaq

“ Orang-orang yang menginfakan hartanya dimalam dan di siang hari secara sembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala disisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

( QS. 2 : 274 )

84. Buat jaringan telekomunikasi ( Jarkom )

“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan taqwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu dikembalikan.”

( QS. 58 : 9 )

85. Buat berita acara halaqah ( sekaligus catat materi yang telah diberikan )

“…Dan janganlah penulis enggan menuliskanya sebagaimana Allah telah mengajarkan maka hendaklah ia menulis..”

( QS. 2 : 282 )

86. Lakukan rotasi Mad’u

“ Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan.”

( QS. 24 : 44 )

87. Berikan materi sesuai kebutuhan

“ Murrobi harus mengetahui problema yang dihadapi pemuda, baik berkenaan dengan pribadinya, keluarganya, interaksi dengan temen-temen, atau kehidupanya secara umum. Problem-problem tersebut mungkin menjadi salah satu factor penghalang perjalannya di jalan dakwah atau factor yang menyebabkan menyimpang dari jalan da;wah. Karenanya, murrobi harus mencermatinya dan mencarikan solusi yang terbaik dan bermanfaat untuknya.”

( Musthafa Masyhur )

88. Lakukan saresehan halaqah bersama mad’u

“ Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, “ Berlapang-lapanglah dalam majelis” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu..”

( QS. 58 : 11 )

89. Jangan adakan pertemuan halaqah ditempat yang berisik

“ Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.”

( QS. 7 : 20-4 )

90. Buat agenda acara dan jalankan dengan konsisiten

“…Untuk tiap-tiap ummat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang..”

( QS. 5 : 48 )

91. Buat program kerja untuk periode tertentu

“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah , sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

( QS. 59 : 18 )

92. Delegasikan sebagian tugas anda di halaqah

“ Katakanlah “ inilah jalan ( agama ) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.”

( QS. 12 : 108 )

93. Jangan tinggalkan mabit!

“Dan orang yang melalui malam hari ( mabit ) dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.”

( QS. 25 : 64 )

94. Sempatkan waktu untuk rihlah

“ Raihlah merupakan salah satu perangkat tarbiyah, sebagai pelengkap dari berbagai perangkat yang digunakan jama’ah untuk menterbiyah anggotanya.’

( Ali Abdul Halim Mahmud )

95. Sesekali adakan acara Mukhoyyam

“ Barangkali tujuan yang bersifat pelatihan merupakan tujuan yang palin g penting dalam mukhayyam, karena tujuan itulah yang memang sejak semula dituntut dari mukhoyyam ini.”

( Ali Abdul Halim Muhammad )

96. Berikan tugas yang memberikan kesempatan berkreasi

“Murrobi harus mendidik mad’un nya untuk percaya dan tidak ragu-ragu atau bimbang, membiasakan mereka jeli dalam melaksanakan tugas-tugas yang diamanahkan, baik sebagai mas’ul ( pemimpin ) atau anggota. “

( Musthafa Masyhur )

97. Lakukan variasi agenda acara

“ Perbaharuilah iman kalian..”

( HR. Ahmad )

98. Lakukan variasi metode belajar

“ Da’ i harus menekuni seni menarik hati dan cara membuka pintu hati. Ia harus memadukan antara rangsangan emosi dan pemuasan intelektual, sebab itu lebih menjamin ketahanan pengaruh ucapanya dan orang lain terpengaruh olehnya, sehingga dapat membuahkan hidayah dan amal shalih..”

( Musthafa Masyhur )

99. Lakukan variasi media belajar

“ Sesungguhnya keimanan ini akan lapuk dalam dada kalian sebagaimana lapuknya pakaian, karena itu mohonlah kepada Allah agar memperbaharui keimanan dalam dada kalian..”

( HR. Tarmidzi )

100. Ubah tempat pertemuan

“ Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada..”

( QS. 57 : 4 )

101. Ubah waktu pertemuan

“ sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan sislih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal..’

( QS. 3 : 190 )

Bab 10

Tips tips lain

102. Miliki kemampuan diplomasi

“ Tidakkah sesorang berbicara kepada suatu kaum dengan suatu pembicaraan yang tidak mampu dijangkau oleh akal mereka maleinkan akan menjadi fitnah bagi sebagian mereka.”

( HR. Muslim )

103. Temui dan kembangkan potensi Mad’u

“ Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

( QS. 95 : 4 )

104. Jangan menunda memecahkan masalah

“ maka apabila kamu telah selesai ( dari sesuatu urusan ) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh ( urusan ) yang lain.”

( QS. 94 : 7 )

105. Tumbuhkan kemandiriaan mad’u

“ Maka berpeganglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajibanmu sendiri.”

(QS. 4 : 80 )

106. Pindahkan mad’u jika anda tidak cocok dengannya

“ Dan dua orang yang saling mencintai karena Allah; keduanya bertemu diatas cinta dan berpisah juga di atasnya..’

( HR. Bukhari dan Muslim )

107. Jangan biarkan mad’u mengidolakan anda

“ sesungguhnya telah ada pada diri Rasullulah itu suri teladan yang baik bagimu..”

( QS. 33 : 210 )

108. Tumbuhkan kepercayaan diri mad’u

“ Hai Nabi, kabarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang ( Memperjuangkan Islam )..”

( QS. 8 : 65 )

109. Jangan terpengaruh pleh jumlah kehadiran mad’u

“ Da’i tidak boleh bakhil dalam mengutarakan materi tatkala yang hadir Cuma sedikit, karena boleh jadi manfaat penjelasanya saat itu lebih besar daripada yang hadir banyak..”

( Musthafa Masyhur )

110. Jangan merasa memiliki mad’u

“ Biarkanlah aku bertindak terhadap orang yang telah Aku menciptakannya sendirian.”

( QS. 74 : 11 )

111. Berilah harapan surgawi dan duniawi

..” Niscaya Allah mengampuni dosa-dosmu dan memasukan kamu kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, dan (memasukan kamu ) ketempat tinggal yang baik didalam surga ‘And. Itulah keberuntungan yang besar. Dan ( ada lagi 0 karunia yang lain yang kamu sukai ( yaitu ) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlahberita gembira kepada orang-orang beriman.”

( QS. 61 : 12-13 )

112. Ingatkan mereka agar selalu ikhlas

“…dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau dterbangkan angin ke tempat yang jauh.”

( QS. 22 : 312 )

113. Rangsang mad’u untuk bwedakwah dan memiliki binaan

‘…hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani,karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya..’

( QS. 3 : 79 )

114. Latih terus kreativitas anda

“ Dan sesungguhnya orang-orang yang berjihad untuk ( mencari keridhaan ) Kami, benar-benar akan kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan kami..”

( QS. 29 : 69 )